MODEL DAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. MODEL-MODEL BIMBINGAN
2. Bimbingan Parson

Bimbingan ini biasa diaplikasikan untuk pemuda yang akan masuk dunia kerja. Untuk memilih pekerjaan, mereka perlu mengetahui keadaan lingkungan pekerjaan (potensi). Kemudian melakukan atau mencocokan antara individu dan pekerjaanya sehingga terjadi pilihan kerja.  Bimbingan ini dapat diaplikasikan untuk pebisnis yang kondisi ekonominya sedang merosot.

WAWANCARA DAN WAWANCARA KONSELING

1. WAWANCARA
   1. Pengertian Wawancara

    

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan metode tanya jawab melalui komunikasi dengan sumber data untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang sebuah masalah.

PERBEDAAN NASIHAT, KONSELING DAN PSIKOTERAPI

1. A.      Nasehat

Nasehat itu adalah suatu kata untuk menerangkan satu pengertian, yaitu keinginan kebaikan bagi yang dinasehati.

Nasehat dilakukan dengan lembut dan sabar untuk meningkatkan perbaikan demi kebaikan orang yang dinasehati tanpa mengabaikan harga diri dari keduanya. Nasehat meningkatkan cara berfikir mejadi lebih baik, baik bagi orang yang menasehati dan orang yang dinasehati, sehingga nasehat juga akan meningkatkan kecerdasan emosional. Nasehat menimbulkan rasa kasih sayang dari orang yang dinasehati kepada orang yang menasehati, atau sebaliknya. Sehingga bisa disimpulkan nasehat akan memberikan manfaat dan

ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

1. STRUKTUR ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING

Agar peranan bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan sebagaimana mestinya, harus adanya pengorganisasian yang jelas dan teratur. Dalam organisasi yang jelas dan teratur tersebut, maka seorang guru BK akan mengetahui secara jelas kedudukannya dalam suatu sekolah, serta tugas dan tanggungjawabnya disana, sehingga tidak akan ada penyimpangan-penyimpangan dalam dunia ke-BK-an. Apabila terjadi hal serupapun masih dapat di deteksi siapa yang melakukan penyimpangan, karena apabila terjadi hal tersebut pelaku akan dimintai pertanggungjawabanya.

MACAM-MACAM KONSELING

. KONSELING PERNIKAHAN

                Semua orang pasti menginginkan pernikahanya menyenangkan, berjalan sesuai impian dan harapan dari kedua belah pihak. oleh karena itu perlunya pemahaman tentang pernikahan itu sendiri, seperti hal apa saja yang dibutuhkan atau dipersiapkan, apa saja yang akan terjadi, dan antisipasi yang dibutuhkan agar sebuah perhikahan berjalan lancar, sampai kesiapan mental bagi kedua mempelai yang akan melaksanakan pernikahan.

                Banyak  dari calon pengantin yang berkonsultasi kepada seorang konselor dalam rangka mendiskusikan rencana pernikahan mereka, karena konselor khususnya dibidang pernikahan akan lebih dipercaaya dibandingkan dengan orang yang berprofesi lain. Mereka juga akan menerima banyak manfaat dari proses konseling tersebut, seperti halnya:

1. Mereka akan belajar bagaimana mengatasi masalah rumah tangga secara sehat. Dengan melakukan konseling pernikahan, mereka bisa melatih kemampuan komunikasi yang baik dengan pasangan mereka.
2. Mereka bisa belajar menyatakan kebutuhannya pada pasangan dengan jelas tanpa harus marah.
3. Mereka bisa mendapatkan petunjuk untuk menjadi sosok yang tegas tanpa harus menyinggung perasaan pasangan mereka.

KONSELING SEBAGAI SISTEM

• INPUT
  • Raw Input

Raw input meliputi siswa/individu. Siswa sebagai individiu yang dilayani merupakan komponen dasar dalam system konseling, yang mengikat satu sama lain, tidak hanya membawa masal, kebutuhan yang perlu dipecahkan san dipenuhi, tetapi secara keseluruhan ia memiliki kkualitas seperti :

• Kekhasan fisik
• Bangsa
• Adat istiadat
• Jenis kelamin
• Status social
• Struktur motivasi
• Latar belakang lingkungan
• Serangkaian nilai yang memberi warna dan sikap terhadap diri sendiri dan orang lain, sehingga setiap indivisu menjadi seorang yang unik.

Seorang siswa atau individu merupakan komponen utama dalam proses konseling. Karena itu, sebuah kegiatan konseling sangat berpengaruh oleh peranan individu. Anggota kelompok dapat dikatakan badan dan jiwa dari suatu kelompok. Pertimbangan mengenai keragaman dan keseragaman cirri-ciri angggota kelompok perlu diperhatikan. Cirri-ciri awal setiap atau anggota

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

1. FUNGSI PEMAHAMAN

Yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami dirinya (potensi) sendiri dan orang lain atau lingkungan (pendidikan, norma agama, dan pekerjaan).

Fungsi bimbingan dan konseling ini menghasilkan pemahaman tentang diri klien dan lingkungan yang lebih luas. Bimbingan ini bias di lakukan oleh guru BK, konselor dan pihak-pihak lain seperti guru, orang tua, dll. Pemahaman ini dilakukan oleh konseli sendiri. Hal ini menunjang kualitas perkembangan dan kehidupan konseli. Konseli diharapkan dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan mampu menempatkan diri di lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

PRINSIP DAN ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

1. 1.                 PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

 

1. PRINSIP BK BERKENAAN DENGAN KLIEN

Klien BK dapat berupa perorangan atau kelompok. Klien disini sangat berfariasai, sehingga individu satu dengan yang lain tidak sama atau berbeda-beda satu sama lain. pelayanan yang diberikannya pun harus berbeda-beda atau bervariasi sesuai dengan klien yang dihadapinya. Secara spesifik, sasaran dari pelayanan BK adalah perikehidupan dan perkembangan individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya. Sikap dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh aspek-aspek kepribadian dan kondisi diri sendiri, serta kondisi lingkungannya. Variasi dari semua individu sangat mendorong terbentuknya prinsip-psrinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut :

1. Bimbingan dan konseling memberikan pelayanan kepada semua orang tanpa pilih kasih dan pandang bulu. Mereka melayani semua klien yang membutuhkan bimbingan.
2. Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap yang dibentuk dari berbagai aspek kepribadian dan pengalaman, yang menjadikan sikap mereka unik dan bervariatif. Oleh karena itu bimbingan dan konseling harus dapat mengatasinya.
3. Untuk kelancaran dan pengoptimalan bantuan dari BK maka perlunya mengetahui tentang kelemahan, kekuatan, dan permasalah yang individu tersebut alami.
4. Aspek kepribadian setiap individu mempunyai potensi yang mengarah kepada sikap dan pola-pola tingkah laku yang tidak seimbang, sehingga BK harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu.
5. Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada diri konseli sama sekali tidak boleh diabaikan, karena apabila

KOMPETENSI GURU BK

A. KOMPETENSI GURU BK

1. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

1) Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, kebebasan memilih, dan mengedepankan kemaslahatan konseli dalam konteks kemaslahatan umum: (a) mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial, individual, dan berpotensi; (b) menghargai dan mengembangkan potensi positif individu pada umumnya dan konseli pada khususnya; (c) peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan konseli pada khususnya; (d) menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya; (e) toleran terhadap permsalahan konseli, dan (f) bersikap demokratis

LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Landasan Bimbingan dan Konseling mencakup landasan filosofi, religius, psikologis, sosial budaya, dan pedagogis.

Landasan filosofi membahas tentang hakikat manusia. Hakikat manusia meliputi empat dimensi kemanusisaan yang telah di bahas di bab awal.

Sedangkan landasan religious masih berbicara tentang manusia namun lebih menitik beratkan pada hubungan manusia dengan Tuhan.

Uraian tentang landasan psikologi mengemukakan berbagai hal pokok yang amat besar pengaruhnya terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yaitu tentang tingkah laku, Bimbingan dan Konseling membimbing siswa untuk bertingkah laku sesuai dengan norma di lingkungan siswa itu, agar dapat di terima oleh llingkungan. Motif dan motivasi belajar, Pembawaan dan lingkungan, Perkembangan dan tugas-tugas perkembangan, belajar dan penguatan, Dan kepribadian. Sedangkan untuk landasan sosial budaya membahas pengaruh lingkungan sosial budaya terhadap individu, hambatan komunikasi dan perbedaan antar budaya terhadap pelayanan bimbingan dan konseling.

Untuk landasan ilmiah dan teknologi membahas peran ilmu-ilmu lain dan teknologi, peranan penelitian dalam pengembangan bimbingan dan konseling.

Berikut penjelasan lebih lengakapnya.

1. LANDASAN FILOSOFI

Wester New Universal memberikan pengertian bahwa filsafat merupakan ilmu yang mempelajari kekuatan yang didasari proses berfikir dan bertingkah laku, teori tentang prinsip-prinsip atau hukum-hukum dasar yang mengatur alam semesta serta mendasari